Halaman

Seputar Kebijakan dan Informasi Pembangunan Daerah

Twitter Feed Facebook Google Plus Youtube

Kamis, 07 Agustus 2014

Ingin Jadi Rektor UI? Ini Peluangnya


Masa jabatan Pejabat Rektor Universitas Indonesia (UI) Tahun 2009-2014, akan berakhir November mendatang. Untuk itu Universitas Indonesia membuka pendaftaran calon untuk Rektor baru periode 2014-2019 mendatang.
Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA-UI), Erry Riyana Hardjapamekas, mengatakan untuk menjaring calon rektor UI pihaknya sudah membentuk. Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) UI periode 2014-2019 yang terdiri dari 7 wakil dosen, 2 wakil masyarakat, 2 wakil mahasiswa, dan 2 wakil tenaga pendidikan.

P3CR ini, katanya akan menjaring sebanyak 25 kandidat baik dari internal dan eksternal UI. Syaratnya, kata Erry, calon rektor harus Warga Negara Indonesia, sehat jasmani dan jiwa, berpendidikan Doktor dari perguruan tinggi yang terakreditasi oleh DIKTI dan belum berusia 60 tahun saat dilantik menjadi rektor.
Syarat dan kriteria ini ditentukan untuk menemukan rektor yang berwawasan luas di bidang pendidikan tinggi yang memiliki integritas, komitmen, dan kepemimpinan tinggi serta memiliki kreativitas untuk mengembangkan potensi UI. "Rektor UI yang baru harus mau mengambil keputusan yang tidak populis demi kebaikan kampus," katanya saat jumpa pers mengenai penjaringan Rektor Baru UI di aula Rektorat UI, Kamis (7/8/2014).
Diharapkan, kata Erry, tektor terpilih nanti bukan dari kalangan politikus, baik itu yang masih aktif di sebuah partai politik atau pun tidak. "Jadi pada akhir November 2014, UI harus sudah punya rektor baru periode 2014-2019," katanya.
Ketua P3CR, Prijono Tjiptoherijanto, dalam penjaringan awal, pihaknya akan melakukan sosialisasi pemilihan sejak 7 Agustus hingga 11 Agustus 2014. Bersamaan dengan masa sosialisasi itu, katanya, pendaftaran dibuka mulai 11 Agustus dan ditutup pada 11 September 2014. "Pendaftaran dibuka melalui situs online pemilihanrektor.ui.ac.id," katanya.
Prijono mengatakan proses penjaringan juga dilakukan secara proaktif dan transparan. "Jadi selain menunggu siapapun yang mendaftar, kami juga cari calon yang sesuai untuk ikut pemilihan," ujarnya.
Menurutnya taapan proses klarifikasi, verifikasi dan seleksi nantinya akan menghasilkan 25 calon rektor yang terjaring. "Dengan 25 nama ini, kami berikan kesempatan kepada publik untuk melakukan penilaian atas mereka. Selain itu kami juga meminta bantuan kepada lembaga profesional untuk ikut menilai dan menyaring mereka sehingga terpiih tujuh calon rektor," paparnya.
Setelah itu, kata Prijono, tugasnya selesai. "Untuk selanjutnya MWA lah yang memiliki kewenangan. Kami hanya sampai menjaring tujuh calon rektor saja. Kemudian, MWA menyaring dari tujuh calon rektor menjadi tiga calon rektor," katanya.
Pada proses tersebut, tambahnya, MWA akan mengundang para ahli di bidang manajemen pendidikan tinggi, tata kelola universitas, manajemen inovasi untuk turut memberikan penilaian. Sementara itu, perwakilan mahasiswa yang menjadi anggota P3CR, Catur Alfath Satria mengatakan pihaknya berharap rektor yang terpilih nanti dapat membenahi tata kelola UI yang dinilai masih semrawut.
"Kami siap kawal proses pemilihan rektor ini. Pemilihan rektor sebelumnya kan tidak melibatkan mahasiswa untuk masuk menjadi anggota panitia," kata Catur.
Menurutnya dengan dilibatkannya mahasiswa, harapannya rektor UI yang terpilih nanti pro masyarakat, dan tidak membebani mahasiswa dengan biaya kuliah tinggi. "Sehingga siapapun mahasiswa yang memiliki prestasi bisa kuliah di UI," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar